SEF (Sharia Ekonomic Forum) adalah forum KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) Universitas Gunadarma. KSEI di setiap universitas berbeda-beda. Sejarah panjang KSEI di seluruh Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Seluruh KSEI di seluruh Indonesia terintegrasi dan terhubung oleh FoSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam). Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) adalah organisasi mahasiswa yang fokus pada pengembangan ekonomi syariah. Didirikan pada 13 Mei 2000, organisasi ini merupakan forum dakwah, ukuwah, dan Ilmiah antara Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di kampus-kampus di seluruh Indonesia.
Kepercayaan dunia terhadap ekonomi islam tumbuh dengan pesat dan pertumbuhan industri keuangan islam terlihat naik dengan signifikan. Tidak hanya negara-negara islam, tetapi negara-negara barat pun sedang berjuang untuk menjadi pusat ekonomi syariah. Untuk itu, sudah saatnya Universitas Gunadarma berperan aktif dalam pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
Berawal dari ide cemerlang para alumni untuk mengadakan acara berbasis ekonomi syariah pada tahun 2004, yaitu GSENT (Gunadarma Sharia Economic Event). Kegiatan ini di luar dugaan pihak kampus karena merangsang minat mahasiswa terhadap ekonomi syariah dan dinilai sangat sukses. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh mereka untuk membentuk sebuah lembaga yang dapat mengakomodir minat teman-teman mahasiswa dalam bidang ekonomi syariah. Oleh karena itu, tercetus lah sebuah nama forum untuk yang ingin belajar ekonomi syariah yaitu FKEI (Forum Kajian Ekonomi Islam), tetapi belum disahkan oleh pihak kampus.
Pada masa kepemimpinan presiden dan wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) periode 2005-2006 yaitu saudara Panji dan Vicky, barulah lembaga FKEI dideklarasikan pada bulan Januari 2006 oleh Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi, Bapak Budi Prijanto, dengan sebuah nama baru yang cukup indah didengar yaitu SEF (Sharia Economic Forum). Lembaga ini berada di dalam struktur BEM Fakultas Ekonomi sebagai Badan Semi Otonom (BSO).
Pada tahun 2006-2007, Winardhi Wardhana, terpilih sebagai Presiden SEF. Beliau membawahi SEF selama dua periode yakni pada tahun 2006-2007 dan 2007-2008. Sebagai organisasi semi otonom dan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di Universitas Gunadarma, SEF terus berupaya meluncurkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat secara ruhiah dan ilmiah, seperti program unggulan Gunadarma Sharia Economic Event (GSENT), Temu Alumni, Kuliah Informal Ekonomi Syariah, Aktualisasi Ekonomi Syariah dan Media Syariah.
Usai kepemimpinan Winardhi Wardhana, Saudara Aulia Reza Utama melanjutkan estafet kepemimpinan SEF. Organisasi ini masih berkembang, tetapi terus meningkatkan kualitasnya dan berusaha untuk menjadi luar biasa dengan belajar dari semua kesalahan. Sharia Economic Forum (SEF) juga banyak mendapat kontribusi dari teman-teman Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) lainnya yang tergabung dalam Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI).
Pada periode 2009-2010, SEF telah berdiskusi dengan dosen-dosen pengajar di Universitas Gunadarma dan mendapat masukan agar SEF segera mengembangkan kegiatannya karena forum tersebut bisa digunakan sebagai sarana berdiskusi mahasiswa fakultas ekonomi, khususnya di luar fakultas ekonomi yang memang tertarik dengan ekonomi syariah dan pengetahuan ekonomi syariah yang perlu untuk dipelajari oleh setiap orang. Atas dasar hasil diskusi tersebut, maka dilakukan open recruitment untuk anggota forum yang ingin belajar ekonomi syariah untuk semua mahasiswa/i.
Pada saat SEF dipimpin oleh Muhamad Rizky Rizaldy dan dilanjutkan oleh Khairul Adianto, melanjutkan estafet kepemimpinan dari Aulia Reza Utama, beliau membawa sentuhan unik dan memberikan dampak besar bagi SEF. Keinginannya untuk menyebarkan ekonomi Islam ke seluruh masyarakat Universitas Gunadarma telah terpenuhi. Kehadiran SEF di wilayah Jabodetabek telah mengirimkan 10 anggota ke Pelatihan Ekonom Syariah di Tazkia Bogor Islamic Economics College. Di bawah bimbingan Syafi’i Antonio, SEF meraih Penghargaan Penulis Esai Terbaik kategori penghargaan pria dan seorang penulis wanita. SEF sekarang dikenal menjadi komunitas mahasiswa yang eksis pada Universitas Gunadarma pada pekatnya perbedaan makna kemuliaan etika pada sisi keilmiahannya. “Kami hanya berupaya siapa pun yg belajar pada SEF sanggup jadi orang baik & punya semangat buat memperbaiki” ujar Rizaldy. SEF menjalin interaksi baik dengan berbagai lembaga ekonomi syariah seperti Bank Indonesia, sesama KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) pada semua universitas di Indonesia hingga berbagai institusi keuangan syariah misalnya perbankan, asuransi, pegadaian, baitul maal, dan sebagainya.
Di bawah kepemimpinan Khairul, SEF tidak hanya dikenal di wilayah kampus, tetapi juga memperluas prestasinya di wilayah metropolitan Jakarta melalui Forum Konferensi Riset Ekonomi Islam (FoSSEI). Hal ini dibuktikan dengan pencapaiannya sebagai Best Medium dan bahkan terpilih sebagai salah satu Top 5 National Best oleh KSEI yang diraih pada agenda tahunan Musyawarah Nasional (MUNAS) FoSSEI. Hal ini juga dicapai dengan semakin meningkatnya pengenalan program SEF oleh FoSSEI Jabodetabek dan semakin eratnya silaturahim antar KSEI. Seiring berjalannya waktu, SEF semakin menunjukkan prestasinya dalam menebar kebaikan melalui ekonomi syariah. Pemimpin SEF kemudian beralih ke Ashabul Kahfi selama periode 2013-2014. Ia mampu membawa SEF ke tingkat yang lebih luas dengan terpilih kembali di wilayah tanah air dan sebagai KSEI dengan Media Terbaik Nasional melalui MUNAS. Bersama Kahfi, SEF mampu mempertahankan prestasi ini untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Setelah itu pada tahun 2014, Ashabul Kahfi terpilih menjadi Presidium Nasional (Presnas) dan dilantik pada saat MUNAS FoSSEI 2014. Merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kahfi untuk membawa nama baik SEF dan menjalin silaturahim dengan KSEI di seluruh Indonesia. Ekonomi syariah di Indonesia yang kian memberikan progres positif memicu SEF untuk terus maju dan berkembang serta dapat menjadi tolak ukur kesuksesan sebuah forum. Estafet dakwah pun dilanjutkan dengan terpilihnya Saudara Ahmad Husin (Akuntansi, 2011) sebagai Ketua SEF periode 2014-2015. Bercermin dari prestasi yang mampu diwariskan oleh para alumni SEF sebelumnya, Ahmad Husin dengan kerja keras dan kesungguhannya, memimpin para anggotanya untuk mempertahankan prestasi yang telah diraih. Beliau berupaya memberikan kekuatan bagi internal SEF sendiri agar dapat menjadi contoh bagi para ekonom rabbani lainnya. Bersama Husin, SEF yang dinilai masih dalam masa pertumbuhan mampu membuktikan kualitas stakeholdersnya dengan menjuarai berbagai kompetisi di ajang Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) 2015 hingga berhasil menjadi finalis 6 besar Olimpiade Ekonomi Islam Nasional pada Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) 2015. Husin beserta jajarannya selalu menumbuhkan semangat kepada para sumber daya manusia SEF dan menciptakan mimpi-mimpi baru yang luar biasa bagi perkembangan ekonomi islam di dunia.
SEF juga menjalin hubungan baik dengan berbagai lembaga ekonomi syariah, mulai dari Bank Indonesia, sesama KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) di seluruh universitas di Indonesia, hingga berbagai institusi keuangan. Pada periode 2015-2016, bertepatan dengan 1 (satu) dekade SEF, SEF dipimpin oleh Saudara Rivaldi Samah (Akuntansi, 2012). Rivaldi mempunyai desain kepemimpinannya sendiri untuk seluruh stakeholder SEF yang ingin mempunyai kualitas yang mumpuni untuk menjawab tantangan zaman melalui perwujudan visi-misinya selama satu tahun ke depan. Semoga harapan dan cita-cita Rivaldi dalam membangun keluarga SEF dapat terealisasi dengan ukhuwah islamiyah yang selalu menjadi kekuatan dakwah SEF, selaras dengan budaya SEF, yakni “Ikhlas dan Professional“.