Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Sharia Economic Event Southeast Asia (SEVENTSEAS) 2018 yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Tim yang berhasil meraih penghargaan tersebut beranggotakan Septian Nudin (Manajemen, 2016), Lailatul Munawaroh (Manajeman, 2016) dan Yolanda Regita Cahyani (Manajemen, 2016). 

SEVENTSEAS merupakan rangkaian acara tahunan terbesar yang diadakan oleh KSEI CIES Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, yakni Call for Paper dan Bussiness Plan. Call for Paper adalah ajang kompetisi paper tingkat nasional yang diikuti oleh 8 universitas di seluruh Indonesia yang mengirimkan paper terbaiknya untuk bisa menjadi pemenang di event tahunan ini. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 15 – 17 November 2018. 

Pada hari pertama (15/11), acara langsung dibuka dengan presentasi paper dari 12 tim yang terpilih, yakni diantaranya Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Airlangga, dan Universitas Gunadarma. Call for Paper mengusung tema “Optimalisasi Potensi Filantropi Ekonomi Islam dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045” bertujuan untuk mengoptimalkan filantropi islam, yaitu Zakat, Infaq-Shadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) sebagai penggerak utama dalam membangun Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. Tim Universitas Gunadarma tampil pada urutan ke-2 dengan mengangkat topik mengenai disabilitas dan ekonomi dengan judul paper “RUMAH TUNA INDONESIA (RT ID): SOLUSI WAKAF PRODUKTIF MELALUI PEMBERDAYAAN ENTREPRENEURSHIP TUNARUNGU DAN TUNANETRA BERBASIS CROWDFUNDING DEMI MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)”. Topik tersebut mengenai platform yang disebut dengan RT ID merupakan wadah khusus yang menaungi para tunarungu dan tunanetra dalam bidang entrepreneurship, khususnya industri ekonomi kreatif melalui kolaborasi antara metode crowdfunding dengan pemanfaatan wakaf tanah yang diharapkan dapat mendanai RT ID dalam menjalankan kegiatan operasional.

Pada hari kedua (16/11), para finalis diajak berkeliling Kota Batu dan Malang untuk mengenalkan secara langsung tempat wisata di sana. Alun-alun Kota Batu yang menjadi ikon Kota Batu juga turut menjadi salah satu destinasi. Setelahnya, kami mengunjungi Green Eco Park sebagai salah satu tempat wisata menarik di Kota Malang.

Pada hari ketiga (17/11), merupakan puncak dari ajang Sharia Economic Event Southeast Asia (SEVENTSEAS) 2018 yang dibuka dengan seminar internasional dan diakhiri dengan seminar nasional bertemakan “Optimizing the Philantrophy of Islamic Economics to Achieve an Independent Society’s Economy” dihadiri oleh Bapak M. Nuh sebagai Keynote Speaker yang mendapatkan antusiasme yang sangat luar biasa dari kalangan mahasiswa maupun praktisi ekonomi syariah. Acara ditutup dengan pemberian hadiah kepada para pemenang Call for Paper dan Bussiness Plan yang langsung diserahkan oleh para pembicara yang diundang dan diakhiri dengan foto bersama dengan seluruh ketua tim pemenang SEVENTSEAS 2018.