Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma berhasil meraih Juara III dalam ajang International Seminar and Call for Paper Iqtishoduna 2019 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (HIMA EKIS-FEB) Universitas Airlangga, Surabaya. Pada perlombaan ini, SEF Gunadarma mengirimkan 3 tim delegasi untuk menampilkan karya terbaik mereka. Tim 1 diwakili oleh Cici Indriyani (Akuntansi, 2016), Putri Yunela Sari (Akuntansi, 2016) dan Rika Aulia (Akuntansi, 2016). Tim 2 diwakili oleh Ricka Annisa (Ekonomi Syariah, 2017), Indah Nur Maulina (Manajemen, 2017) dan Aulia Maulitda (Manajemen, 2016). Sedangkan Tim 3 diwakili oleh Abdurraafi Rasyid Ridho (Ekonomi Syariah, 2016), Chntia Cahya Safitri (Ekonomi Syariah, 2016) dan Ilham Fadhilah (Ekonomi Syariah, 2016). Tim yang berhasil meraih penghargaan tersebut ialah Tim 1 dengan ketua kelompok Cici Indriyani.
Iqtishoduna yang merupakan agenda tahunan terbesar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (HIMA EKIS-FEB) UNAIR diantaranya Sharia Call for Paper (SCFP) tingkat mahasiswa, Olimpiade Ekonomi Islam tingkat SMA/MA, International Debate, Sharia Fair, dan International Seminar. SCFP adalah ajang kompetisi karya tulis tingkat nasional yang diikuti oleh 10 universitas di seluruh Indonesia dengan mengirimkan karya terbaik untuk bisa menjadi pemenang di acara tahunan ini. Acara ini berlangsung pada 15 – 17 Oktober 2019 bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Pada hari pertama (15/10), dimulai dengan presentasi karya tulis dari 10 tim yang terpilih di antaranya: Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Univerisitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Institute Tazkia, dan Universitas Gunadarma. Acara ini mengangkat tema “Accelerating Economic Growth Through Halal Industry Development” yang bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan digital yang ada di era ini oleh ekonom rabbani untuk mendukung perkembangan industri halal. Melalui tema ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi mahasiswa dan masyarakat luas untuk lebih mengenal, mengetahui, bahkan mempelajari ekonomi syariah untuk perekonomian yang lebih baik dengan mengembangkan produk-produk halal yang sesuai dengan prinsip syariah. Tim 1 Universitas Gunadarma tampil pada urutan ke-1 dengan mengangkat topik mengenai lembaga perwakafan dan teknologi blockchain dengan judul paper “IMPLEMENTASI WAQF BLOCKCHAIN UNTUK MENINGKATKAN ACCOUNTABILITY DEMI MEWUJUDKAN SOCIETY TRUST TERHADAP LEMBAGA PERWAKAFAN DI INDONESAI (STUDI KASUS: BADAN WAKAF AL QURAN). Topik tersebut membahas mengenai bagaimana mengoptimalkan potensi teknologi blockchain pada lembaga perwakafan untuk menciptakan akuntabilitas, efisiensi dan transparansi pada lembaga perwakafan dengan output menciptakan nazhir yang profesional agar dana wakaf yang telah ada dapat dimaksimalkan dan dikelola dengan baik. Tim 2 Universitas Gunadarma tampil pada urutan ke-5 dengan mengangkat topik mengenai para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan ekonomi dengan judul paper “PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS BERBASIS KOMUNITAS DALAM MENCAPAI ECONOMIC GROWTH MELALUI PENGEMBANGAN WAQF FOR US DALAM BIDANG HALAL FASHION (PILOT PROJECT: PEKALONGAN, JAWA TENGAH)”. Topik tersebut membahas mengenai suatu komunitas disabilitas dengan upaya mendorong eksistensi para tunadaksa untuk memberdayakan dan menjembatani mereka agar dapat menjadi individu mandiri, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif untuk meningkatkan kapabilitas diri terlepas dari keterbatasan yang dimiliki sehingga dapat tercipta lapangan pekerjaan yang semakin meluas dan berkelanjutan serta dapat tercipta pula economic growth. Tim 3 tampil pada urutan ke-2 dengan mengangkat topik mengenai pariwisata halal dengan judul paper “IOT METHOD: OPTIMALISASI MANAJEMEN WISATA HALAL UNTUK AMENITAS PENGUNJUNG (STUDI KASUS: DESTINASI WISATA LABUAN BAJO, MANGGARAI BARAT, NUSA TENGGARA TIMUR)”. Topik tersebut membahas mengenai solusi bagaimana cara menyelesaikan permasalahan sampah, aksesibilitas, dan daya tampung pengunjung pada destinasi wisata di Labuan Bajo dengan tujuan untuk mengembalikan tingkat rasa kepuasan (amenitas) dari pengunjung Labuan Bajo. Setelah tahapan presentasi berakhir, lima tim dengan poin presentasi tertinggi akan melaju ke tahapan terakhir yaitu study case. Lima tim tersebut ialah: Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Gunadarma (Tim Cici), Universitas Diponegoro, dan Universitas Gunadarma (Tim Ricka).
Foto bersama dewan juri dan finalis
Pada hari kedua (16/10), merupakan acara International Seminar Iqtishoduna 2019 yang bertemakan “Accelerating Economic Growth Through Halal Industry Development”. Seminar tersebut dimoderatori oleh Bapak Imam Wahyudi Indrawan, S.E.I., M.EC., dan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Bapak M. Ali Irsyad, S.Ikom., Ch., Cht., (CEO & Founder of PT. Ijad Group). Bapak Ali Irsyad memaparkan bahwa saat ini populasi manusia meningkat namun hasil pangan semakin berkurang. Terbukti dari data yang beliau paparkan yaitu pertumbuhan PDB pangan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Data lain juga menyebutkan bahwa jumlah petani di Indonesia juga semakin menurun yang diakibatkan karena masyarakat menganggap bahwa petani itu adalah pekerjaan turun-temurun. Tiga masalah yang beliau paparkan dalam industri halal dalam bidang pangan adalah; capital (modal), land (lahan), dan market (pasar).
Bapak Raden Ali Ferdian (CEO of Danaprospera) memaparkan materi terkait literasi keuangan syariah di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa saat ini literasi keuangan syariah hanya 8,11% dengan indeks inklusinya sebesar 11,6%. Saat ini kita sedang berada dalam situasi ketika dunia bukan hanya berubah, namun berkembang pesat menerobos kemapanan sistem lama. Dahulu transaksi hanya diperkenankan melalui tunai saja, namun saat ini telah bertumpu kepada transaksi non-tunai seperti virtual account, cashless, dan financial technology (fintech). Financial Technology juga telah berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan ini bahkan mengalahkan pertumbuhan e-commerce.
Bapak Muhammad Quraisy, Ph.D., (Principal Analyst at National Committee of Islamic Finance) memaparkan materi tentang peluang dan tantangan industri halal di Indonesia. Peluang Indonesia saat ini yaitu Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia. Indonesia juga menduduki peringkat terunggul dalam berbagai sektor seperti, makanan dan minuman halal, fashion muslim, pariwisata halal, industri keuangan syariah, serta media dan rekreasi halal. Bapak Quraisy merumuskan beberapa tantangan yang dihadapi oleh Indonesia yaitu: bagaimana menciptakan Indonesia sebagai pemain industri halal di dunia, regulasi dan standardisasi sektor industri, research & development and technology serta keuangan dan pembiayaan dari lembaga keuangan syariah masih terbatas. Pemateri terakhir yaitu Associate Profesor Dr. Asmak Ab Rahman (Academy of Islamic Studies, University of Malaya). Beliau menjelaskan tentang mekanisme pencantuman logo halal dan biaya sertifikasi halal di Malaysia. Malaysia telah menjadi role model dalam industri halal untuk pertumbuhan ekonomi mereka. Seminar ini mendapatkan antusias yang luar biasa dari mahasiswa dan para praktisi serta akademisi lainnya. Diharapkan dari seminar ini dapat menambah literasi dan wawasan para peserta, khususnya generasi millenial dalam memanfaatkan peluang industri halal yang semakin meningkat.
Foto bersama moderator dan pembicara
Setelah sesi seminar berakhir, dilanjutkan dengan pengumuman lomba Call for Paper oleh panitia. Juara I yaitu dari Universitas Indonesia, Juara II yaitu dari Universitas Diponegoro (Tim 1), Juara III yaitu dari Universitas Gunadarma (Cici Indriyani), dan Best Presentation yaitu dari Universitas Diponegoro (Tim 2).
Foto bersama para pemenang
Pada hari ketiga (18/10), para finalis diajak field trip mengelilingi kota Surabaya untuk mengenalkan secara langsung tempat wisata yang ada di Surabaya. Museum Perjuangan Sepuluh November dan Museum Bank Indonesia menjadi destinasi wisata yang kami kunjungi. Field trip ini membawa kesan bahwa kita harus selalu mengingat sejarah. Kami diajak berkeliling dan diceritakan oleh salah satu tour guide bagaimana sejarah-sejarah para pahlawan terdahulu dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Rasa senang dan bangga kami rasakan karena bisa mengharumkan nama baik KSEI SEF serta nama baik Gunadarma di kancah nasional dengan membuktikan prestasi-prestasi terbaik.
“Alhamdulillah senang bisa ikut berpartisipasi dalam seminar dan Call For Paper yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga. Mendapatkan juara III menurut saya itu bonus karena yang terpenting adalah pengalaman dan rasa berkompetisi dengan mahasiswa dari universitas lain. Di atas langit masih ada langit dan hal ini tentu saja tidak mungkin dapat diraih tanpa kerja keras dan bantuan dari saudara-saudari serta kakak alumni Sharia Economic Forum yang turut membantu dalam mempersiapkannya”, ujar Cici.
Selain itu, banyak pengalaman baru yang dirasakan oleh para finalis. Dapat berdiskusi bersama dan bertukar pikiran dengan teman-teman dari berbagai universitas menjadi kebahagian tersendiri karena selain menjalin silaturahim juga menambah ilmu dan wawasan baru.
“Hikmah yg didapat dalam mengikuti perlombaan tentunya menambah banyak sekali relasi dari berbagai mahasiswa asal universitas yg berbeda-beda dan pengalaman yg didapat sangat luar biasa, serta mendapatkan banyak tambahan ilmu terkhusus bidang industri halal yg memang saat ini sedang melesat perkembangannya”, tutur Ricka.
Penulis Laporan: Putri Yunela Sari.
Location on with this particular generate-up, I actually Feel this Web page requires a lot more consideration. I’ll most likely be back again once more to study as a result of extra, thanks for the knowledge!